Halaman

Selasa, 16 Mei 2017

Sekolah ISLAM di Cibubur recommended



Gedung SMP Al-Jannah dan Kolam Ikannya
Ayah Bunda… Sebentar lagi memasuki tahun ajaran baru 2017/2018. Apakah ayah bunda sudah punya sekolah idaman untuk sang buah hati?
Kali ini saya ingin berbagi sekilas pandang tentang sekolah untuk anak-anak. Kali ini yang saya survei, bukan hanya sekolah berkarakter Islam saja, tetapi juga terpadu dengan dengan karakter lain sebagai Sekolah Alam dan Sains. Semoga informasi bermanfaat ya.…
Setelah jalan-jalan –liat-liat, survei kecil-kecilan, dan sempat foto-foto--, ya menurut saya: Sekolah Al-Jannah recommended buat warga Cibubur dan sekitarnya. Betapa tidak? Liat saja catatan saya berikut ini:

Lapangan Futsal
 1. Tempatnya aman dan nyaman.
Jauh dari (kebisingan) jalan raya, tapi mudah diakses oleh warga kota. Ada armada antar-jemputnya lagi…. Gak perlu antar-jemput anak sendiri bila dirasa merepotkan.
Luasnya sekitar 7 hektar, cukup luas untuk mengeksporasi alam, cukup sejuk untuk orang kota. Ada saung, kolam ikan, masjid dsb. Termasuk banyak tanamannya yang terkadang dikunjungi moyet-monyet liar dari hutan sebelah hehe … (dari hutan Wiladatika).
Tempat parkir yang cukup memadai. Baik untuk parkir mobil dan sepeda motor diatur dengan baik dan cukup rapi.
Gazebo di tengah Kolam Ikan
 
 2. Jenjang pendidikannya lengkap, mulai dari PAUD/TK, SD, SMP, SMA hingga Inklusi.
Jadi, kita tidak perlu repot-repot mengurus anak kesana-kemari karena sekolahnya beda-beda, apalagi berjauhan. Cukup di Sekolah Al-Jannah, anak kita yang TK, SD, SMP dan SMA dapat belajar (sekolah) tanpa banyak pikiran atau urusan lagi, ya nggak?
Oh iya, di sekolah ini anak-anak baru dipulangkan selepas shalat asar berjamaah, alias full day school ya…. Jadi, benar-benar aman deh anak kita. Terhindar dari tawuran dan pergaulan yang tidak karuan juntrungnya di luar sekolah, karena seharian mereka di sekolah.  Tapi apa nggak membosankan? Katanya sih tidak membosankan. Karena belajarnya tidak monoton, banyak permainannya, termasuk belajar di alam (out door).
Eh, sudah tau kan apa itu pendidikan inklusi? Itu loh, pendidikan untuk Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) seperti anak autis, hiper, dan sebagainya.

Green House

3. Kurikulumnya jelas, pendidikannya berorientasi pada karakter ke-Islaman (taqwa), Alam (leadership) dan Sains (creative). 
Karenanya, anak-anak kita akan dididik secara islami untuk membentuk insan yang bertakwa (dari baca-tulis Al-Quran, hafalan, ibadah, dan akhlaknya), memiliki sikap pemimpin karena akan ditempa dalam materi-materi program Alam, dan pada program Sains anak-anak kita akan ditempa hingga memiliki nalar yang kreatif. Wouw…. Unik ya?!
Di sekolah ini anak ABK bisa bergaul dengan anak regular. Dengan demikian, mereka menjadi biasa (tidak canggung), saling memahami, menghormati dan bahkan tolong-menolong. Setiap hari mereka bisa bersosialisasi seperti itu.
Gedung Inklusi, sarana flying fox, dan Kebun

  4. Fasilitasnya lengkap dan keren. 
Liat aja gedung-gedungnya. Masing-masing jenjang memiliki gedungnya sendiri-sendiri: ada gedung TK, SD, SMP, SMA dan Inklusi. Bahkan untuk membentuk karakter: Islam, Alam dan Sains, sekolah ini memiliki fasilitas yang sangat memadai seperti
        Kolam renang
        Lapangan futsal
        Flying fox dan play ground
        Kebun
        Green house
        Kolam ikan hias dan ikan lainnya
        Gazebo di tengah kolam
        Saung untuk makan siang bersama
        Lab Bahasa dan Sains
        Masjid Salamah
        Aula di Inklusi dan di Masjid
        dll
Kolam Renang

Wis, lengkap kali ya…. Kalau ingin memastikan penilaian saya itu benar atau kurang tepat, sebaiknya ayah bunda liat-liat saja ke sana.  Kayaknya sih bebas-bebas aja. Apalagi dengan kulonuwun (permisi) tentu bakal diantar dan ditemani.

Saya pikir survei itu sangat penting untuk kebaikan anak-anak kita. Daripada kita salah memilih sekolah, lebih baik kita capek dikit survei untuk mendapatkan sekolah yang tepat untuk kebaikan masa depan buah hati kita, ya nggak hehe… ?! Wallahu-a'lam

Play Ground

Masjid Salamah

Jumat, 25 April 2014

Ternyata Aku Normal - Jangan Gegabah Memvonis Anak

Aden (bukan nama sebenarnya) selalu mendapatkan bully (gertakan, cacian dan cemoohan) dari lingkungannya. Di sekolah, ia sering mendapatkan bully dari teman-temannya. Mereka menilai Aden adalah anak blo’on, tidak normal, berpenampilan seperti anak DS (Down Syndrom). Bahkan, sebagian guru (mata pelajaran) terkadang tak terasa juga ikutan menertawakan dan meremehkannya sehingga sikap teman-temannya semakin menjadi-jadi karena mendapatkan “pembenaran dan pembolehan” dari guru-guru tersebut.
Di lingkungan rumah, Aden juga mendapatkan perlakuan yang tidak baik atau kurang pantas dari “Papa” dan Oka (“Abang”nya). Sejak kecil hingga sekarang (kelas 5 SD) ia merasa tidak mendapatkan kasih sayang yang tulus, terutama dari “Papa”nya. Berbeda dengan Oka, perlakuan diskrimianatif “Papa” cukup kentara dan terasa mendalam pada lubuk hati Aden. Apalagi bila dibanding-bandingkan dengan Oka yang berprestasi (menonjol) di sekolah, sementara Aden mirip anak o’on dan dinilai ber-“madesu” (masa depan suram).
Hingga pada suatu hari “Papa” kesal pada Aden. Dan, kata-kata amarahnya meluncur, tak terduga: “Kamu bukan anak Papa!”

Maka, ciutlah hati Aden. Sambil mendekam di dekapan pelukan “Mama”, ia hanya berkata: “Biarin, pokoknya aku anaknya Mama!”

Aden, hanyalah seorang anak kecil, masih amat membutuhkan kasih sayang dan perlindungan dari orangtua. Untungnya, naluri keibuan “Mama”nya masih tersisa untuk Aden.

Ya, Aden bukanlah anak “Papa-Mama”nya. Aden sebenarnya adalah cucu “Papa-Mama”nya. Mama sebenarnya telah diusir dari rumah (oleh Kakeknya), hingga ia menjadi korban perdagangan perempuan (Women Trafficking) dan lahirlah Aden yang kemudian diadopsi oleh Kakek-Neneknya sendiri sebagai anak.
Aden diadopsi sejak bayi. Meskipun tumbuh di keluarga berkecukupan (secara materi), tetapi Aden seperti memiliki kelainan dengan wajah mirip orang Mongol (mongolisme) yang dikenal dengan istilah Down Syndrome (DS). Sampai kelas 2 SD, Aden belum bisa melafalkan beberapa huruf dengan jelas. Hingga dokter (syaraf) mendiagnosa Aden memilki kelainan di otak dan perlu diterapi. Meskipun ada kemajuan, terapi dokter syaraf yang sudah berlangsung akhirnya dihentikan sejak “Mama”nya terjatuh dari kendaraan.
Di tengah kebingungan dan kegundahan, “Mama-Papa”nya meminta saya untuk menggali potensi dan bakat yang mungkin dimiliki Aden melalui analisis fingerprint (sidik jari). Bagaimana hasilnya?

Hasil analisis fingerprint Aden secara lengkapnya sudah diterima oleh “Mama-Papa”nya dan sudah didiskusikan. Di antara poin-poin pentingya adalah:


POTENSI KEAHLIAN DAN PENGETAHUAN - ADEN:

Kinestetik Sentuh
Aden: Memiliki kemampuan motorik halus. Peka terhadap sentuhan, perabaan, bebauan dan rasa. Memilki potensi karier sebagai Chef (ahli masak), terapis fisik, pengrajin, ahli bedah, peramu obat (farmasi), dll.
TANGGAPAN “MAMA”NYA:
Iya, Aden suka bikin mie instan sendiri (pas, tidak mentah ataupun kematangan/lembek). Aden bisa merasakan masakan enak atau tidak, seperti orang dewasa yang tahu masakan.
Logis Matematik
Memiliki kekuatan dalam persoalan logika dan analisis, termasuk menguraikan soal-soal hitungan dengan unsur logika. Selain berkaitan dengan hitungan angka, ia mampu membuat analisis logik untuk mencari hubungan sebab akibat dari hubungan antarinformasi.
TANGGAPAN “MAMA”NYA:
Tapi, kenapa nilai matematika Aden tidak menonjol, hanya rata-rata di kelas? Ini di luar dugaan....

JAWAB SAYA:
Ya, mungkin saja ada kendala dalam belajar atau masalah lainnya….
TANGGAPAN “MAMA”-NYA:
Iya, sih, Aden sudah tidak suka (matematika) duluan. Apalagi gurunya juga kurang apresiasi kepada Aden. Padahal, Aden sebenarnya mampu, hanya kalau berhitung ia suka tidak teliti.
TANGGAPAN ADEN:“Ma…, Aden normal, Aden bisa pintar!” teriak Aden senang, bersemangat dan tumbuh rasa percaya dirinya.

Kedua mata “Mama”nya berkaca-kaca, hampir meneteskan air mata ketika Aden bergembira dengan menyatakan dirinya ternyata normal. Tidak seperti sangkaan teman-temannya, sebagian gurunya dan bahkan “Papa”nya, yang menganggap aden tidak normal.
Musikal
Memiliki kepekaan dalam menyerap bunyi-bunyian menjadi unsur irama yang mengandung nada tertentu dalam bentuk melodi. Mudah membuat lirik lagu hanya dengan menghafal kata-kata yang disertai irama dan melodi. Selain itu, juga mudah belajar memainkan alat musik.
TANGGAPAN “MAMA”NYA:
Selama ini Aden les privat musik piano. Jari tangan kanan dan kirinya memang cukup lemes (cekatan/pandai) memainkan piano menurut guru privatnya. Aden kayaknya berbakat main piano, atau main alat musik lainnya.
Kinestetik Gerak
Memiliki kemampuan motorik kasar. Tangkas dan cekatan mengoordinasikan gerakan otot dalam melompat, berlari, atau mempraktekkan keterampilan fisik.
TANGGAPAN “MAMA”NYA:
Aden memang suka main ke luar rumah, bersepeda dan juga rajin shalat berjamaah di masjid. Dulu, Aden pernah takut di kolam renang. Tapi, sekarang ia suka pamit dan ‘ngeloyor’ sendiri ke kolam renang. Kuat berenangnya, dari pagi hingga tengah hari, tanpa ditemani.

"LEARNING COMMUNICATION CHARACTER" - ADEN:

"Learning communication characer" menunjukkan cara yang digunakan seseorang (Aden) untuk menyerap pengetahuan dan bagaimana berinteraksi dengan lingkungan sekitar.

Aden memiliki: Cognitive Learning sebesar  80% dan Affective Learning sebesar 20%.

COGNITIVE LEARNER
Berinisiatif sendiri untuk menyerap pengetahuan. Agak egois, kuat dalam keyakinan dan pengetahuan diri. Terkadang perlu dibiarkan agar menyadari kesalahannya sendiri. Dimotivasi dengan adanya alasan yang jelas mengapa belajar, apa manfaat belajar, waktu yang jelas, dsb.

Sebaiknya tidak memaksakan aturan kaku untuknya. Ia ingin belajar sesuai inspirasina. Biarkan ia memecahkan masalah dan menjawab pertanyaan yang menantang. Dorong ia untuk menetapkan tujuan dan target-target pribadi, agar termotivasi. Hormati pendapat pribadinya karena ia ingin belajar dari kesalahannya sendiri.
TANGGAPAN “MAMA”NYA:
Aden memang cukup dewasa. Ketika ada masalah di sekolah tak jarang ia selesaikan sendiri, atau bersama gurunya. Ini menurut hasil laporan gurunya.
AFFECTIVE LEARNER
Belajar terbaik dengan adanya contoh; kemudian melakukan modikasi terhadap contoh tsb. Belajar melalui berbagai media (koran, buku pelajaran, film, majalah, dsb). Termotivasi dengan membaca biografi orang-orang terkenal.

Ia menghargai hubungan kekeluargaan/pertemanan dengan menggunakan perasaan, sehingga orang tua dan guru hendaknya berkomunikasi dengan perasaan lembut, agar anak ini semangat dalam belajar. Perlu (sering) mengatakan kepadanya betapa kita menghargainya, dan betapa pentingnya hubungan kita dengannya.
TANGGAPAN SAYA:
Masalahnya, Aden kurang mendapatkan penghargaan dan hubungan yang harmonis dengan teman-temannya. Terutama  penghargaan dan hubungan yang berkasih sayang dan penuh perasaan lembut  dari “Papa”nya. Padahal, Aden bisa menguasai keahlian atau pengetahuan tertentu sesuai potensi atau bakatnya, apabila dilatih sejak dini.

NOTE:
- Ini kisah nyata, yang disamarkan/disembunyikan nama dan lokasinya. Agar, semoga dapat menginspirasi kita semua!
- Setiap anak itu unik. Ia memiliki potensi untuk Sukses Akademik atapun Sukses Bakat
- Bila ada keingingan untuk menggali potensi atau bakat anak bisa menghubungi saya


Memaknai Hidup

Tahukah Anda, kisah seorang ibu sukses namun beliau merasa gagal?
Hidup ibu itu sebenarnya berkecukupan secara materi. Setiap bulan beliau mendapat uang pensiunan dari alamarhum suaminya, dan uang sewa (kost) dari menyewakan beberapa kamar di rumahnya. Di samping itu, walaupun tidak rutin setiap bulan, anak-anaknya juga suka memberi uang (santunan) kepadanya.
Hidup anak-anaknya juga lumayan mapan. Anak pertama, Wati (nama samaran), berpofesi sebagai perawat, hidup bahagia bersama suami dan anak-anaknya di luar kota. Anak kedua, Wawan (nama samaran), sebagai pengusaha juga hidup sejahtera bersama istri --wanita karier—dan anak-anaknya di luar kota pula.
Lalu mengapa beliau merasa gagal?
Perasaan gagal ibu itu muncul sesaat setelah meninggalnya sang suaminya. Setelah membaktikan dirinya –terutama—selama sebulan lebih dalam mengurus sang suami yang sakit keras, dan tak sadarkan diri. Dimana, selama itu beliau sendirian mengurus suaminya: memandikan, mencuci pakaian, memberi makan berupa asupan susu melalui selang (sonde) setiap tiga jam sekali, memberikan obat, menyuntikkan insulin, dan lain-lainnya.
Semula ada orang yang membantu –si mbak, sebagai PRT—namun ia kemudian minta pulang dulu, dan tak pernah kembali lagi. Mungkin saja, si mbak tidak betah karena pekerjaannya semakin berat dengan sakitnya sang bapak-majikannya. Maka, tergambarlah betapa semakin capek fisik dan mentalnya sang ibu! Meskipun demikian, sang ibu tetap mengurus sang suaminya dengan penuh khidmat dan ketulusan.
Dari sinilah, kemudian sang ibu merasakan kegagalannya. Terutama, pada saat suaminya tengah sakit dan tak berdaya seperti itu. Beliau benar-benar membutuhkan arti kehadiran anak-anaknya. Lebih-lebih bisa menanggung beban fisik dan psikis bersama.
Namun, kedua anaknya merasa sibuk. Wati –yang memiliki keterampilan sebagai perawat seharusnya berkesempatan mengabdikan dirinya—merasa sibuk dan berdalih tidak (berani) meninggalkan pekerjaannya karena takut dipecat dari instansinya. Demikian pula, Wawan dan istrinya juga merasa sibuk dengan pekerjaannya dan lebih merasa cukup dengan bantuan uangnya.
Sepeninggalnya sang suami, persoalan sang ibu tersebut kemudian berubah. Kecemasannya semakin membesar, siapakah yang akan merawat dirinya? Beliau tidak mungkin pindah rumah dan ikut anak-anaknya. Karena, di rumah mereka masing-masing sudah tinggal besan-besannya sehingga tidak mampu menampungnya dan terasa tidak nyaman. Padahal, sang ibu memiliki penyakit kambuhan, yaitu jantung dan darah tinggi.
Lantas, apa yang salah?

***


Pada umumnya anak dibentuk pola pikirnya (mindset) sejak kecil untuk meraih cita-citanya. Misalnya dengan pertanyaan: “Kalau sudah besar, ingin jadi apa, nak?”
Pada umumnya anak akan (terlatih dan terbiasa) menjawabnya dengan menyatakan cita-citanya seperti ingin jadi dokter, insinyur, pilot, penyanyi, artis, dan sebagainya. Jawaban-jawaban ini secara tidak sadar tertanam kuat di lubuk hatinya, bahkan bisa menjadi pola pikir (mindset) dan tujuan hidupnya. Masalahnya, cita-cita sebagai profesi keahlian/pekerjaan dengan tujuan hidup itu amat berbeda.
Ketika cita-citanya belum tercapai maka konsentrasi anak sepenuh hidupnya bisa jadi hanya belajar/kerja dan upaya-upaya untuk pencapaian cita-cita tersebut. Ketika sudah tercapai cita-citanya maka segala daya upaya juga difokuskan kepada pertahanan dan peningkatan karier di masa depan. Sehingga, sepanjang hidupnya ia berporos pada materi (money oriented) dan perhitungannya selalu logis matematik berdasarkan untung ruginya.

Apa jadinya?

Ketika kesuksesan demi kesuksesan (materi) telah diraih hingga menjadi hal biasa, dan kenikmatan demi kenikmatan (duniawi) telah dikenyam hingga membosankan, maka seseorang berupaya menciptakan cara-cara baru lainnya untuk mengecap kenikmatan ragawi. Hal ini nampak pada gerakan kaum hippies, generasi bunga (flower generation), dan sebagainya.
Hippie adalah sebuah kultur yang muncul di Amerika Serikat sekitar tahun pertengahan 1960-an. Mereka biasa mendengarkan musik psychedelic rock. Terkadang para hippie menggunakan narkoba dan ganja yang dapat memberikan mereka efek terbang sehingga merangsang imajinasi. Dalam sebuah imajinasi seseorang yang sedang dalam pengaruh narkoba biasanya terlihat hal-hal abstrak penuh warna-warni dan memberikan efek euphoria.
Ketika kegagalan demi kegagalan silih berganti dialami, kegetiran demi kegetiran terus dirasai hingga rasa pesimis, keluh kesah dan kebencian mendendam dalam hati dan penuh penyesalan; maka seseorang mudah berbuat nekad serta seringkali melanggar aturan dan kesusilaan.
Walhasil,  bila persoalan makna (tujuan) hidup ini diserahkan kepada kehendak dan pikiran manusia –bagaimana saja enaknya—maka manusia tidak akan menemukan jawabannya dan tersesat. Petualangan jiwa manusia dan kemampuan berpikirnya tidak akan menjangkau hakikat penciptaannya ataupun makna dari hidupnya. Karena yang menciptakannya bukanlah dirinya sendiri.
Allah Swt, Pencipta semesta alam ini, sungguh Maha Pengasih Lagi Penyayang. Agar tidak tersesat dan terkecoh dalam kehidupan ini, manusia diberitahu akan hakikat makna/tujuan hidupnya oleh Allah Swt. Bahwa, tujuan hidup manusia di dunia hanyalah mencari/meraih ridha-Nya. Menjadikan ridha Allah sebagai tujuan tertinggi yang harus dirindukan. Allah Swt berfirman (yang artinya):
Kamu lihat mereka rukuk dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya” (QS. Al-Fath: 29).
Adapun keridhaan Allah Swt tidak akan bisa diraih oleh seorang mukmin, kecuali ia berkomitmen penuh untuk melaksanakan seluruh perintah-Nya dan menghindarkan diri dari segala larangan-Nya. Segala konsekuensi yang timbul dari komitmen dan pelaksanannya akan diabaikan, serta tidak akan menggelisahkan dan menggoyahkannya.

Memang, Islam telah mengajarkan kita untuk memaknai segala aspek kehidupan ini dengan ibadah. Akan tetapi, Islam juga mendorong kita untuk mengambil bagian dari dunia ini.
Dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi” (QS. Al-Qashash: 77).
Betapapun demikian, Islam mensifati dunia ini sebagai sesuatu yang tidak lebih berharga di sisi Allah Swt untuk dijadikan tujuan akhir kehidupan atau sebagai puncak dari obsesi, cita-cita dan ambisi manusia. Dunia hanyalah titian tangga, dan sekadar jalan penghantar menuju akhirat.

Oleh karena itu, apalah artinya sebuah kesuksesan di bidang akademik/bakat dan bergelimang harta benda bila kemudian sang ibu tidak meridhai. Bukankah keridhaan orangtua adalah keridhaan Allah Swt?
Akankah kita menjadi “Wati” atau “Wawan” yang telah dimaknai hidupnya hingga dewasa dan mandiri oleh orangtuanya, namun enggan memaknai hidup orangtuanya walaupun tak seberapa lama?
Akankah kita mengulangi kesalahan-kesalahan dalam mendidik anak sehingga menjadikan putra-putri kita seperti para pencari kenikmatan ragawi semata?
          Na’udzubillahi min dzalik.

Terkadang kita di hadapkan pada pilihan yang amat sulit.  Sulit dalam mengurai suatu persoalan yang sebenarnya hingga menghasilkan solusi-solusi yang terbaiknya. Karena, untuk meraih keridhaan Allah Swt, kita harus mengetahui hakikat persoalannya dan status hukumnya (di sisi Allah Swt).

Terkadang juga sulit dalam menerima atau menanggung konsekuensi yang ditimbulkannya. Karena, boleh jadi kita harus meninggalkan kenikmatan, perhiasan dan gemerlap dunia atau menjadikannya jalan penghantar, bukan sebagai tujuan akhir. Allah Swt berfirman (yang artinya):
“Katakanlah: Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluarga,  harta benda yang kamu usahakan, dan perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya dan (daripada) berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya. Dan Allah tidak akan memberi pertunjuk kepada orang-orang yang fasik”. (QS. At-Taubah: 24).
Wallahu a’lam bish-shawwab.

Sukses Akademik, Sukses Bakat dan Sukses Spiritual

Apakah anak Anda termasuk:
  • berprestasi disekolah?
  • tak antusias sekolah?
  • malas belajar?
  • punya hobi/bakat yang menonjol?
  • nakal (suka melanggar aturan)?
Sebaiknya Anda membaca artikel ini. Semoga bermanfaat!


A. Sukses Akademik

Bagaimana prestasi sekolah anak Anda?

Jawabannya, paling tidak ada tiga pilihan:
(1) Bagus/juara 10 besar,
(2) Normal/rata-rata, dan
(3) Gagal/di bawah normal.

Anda dapat memilih jawaban tersebut dengan tepat dan mudah berdasarkan nilai-nilai ulangan, rapor atau ujiannya. Berdasarkan nilai-nilai akademik itu pula para guru atau dosen umumnya dapat memutuskan seorang anak itu lulus atau tidak.

Anak yang tidak lulus sekolah bisa dikatakan sebagaianak gagal secara akademik. Adapun anak yang lulus (minimal hingga jenjang S1) bisa dibilang anak sukses secara akademik. Apalagi dengan ijazah dan bidang keilmuan yang diraihnya di waktu kuliah, ia bisa bekerja dengan prestasi bagus dan kariernya meningkat terus.
Orang-orang yang sukses akademik hingga sukses menekuni pekerjaan sesuai dengan bidang keilmuan akademiknya cukup banyak. Misalnya Prof. BJ Habibie (pakar pesawat dirgantara), Dr. Sri Mulyani (ekonom), Prof. Arief Rachman Hakim (pakar pendidikan), Prof. Yohanes Surya (pakar fisika dan matematika), dan semua dosen di berbagai perguruan tinggi bisa dikatakan orang-orang sukses secara akademik.

Lalu, kemanakah anak-anak yang gagal akademik itu?


B. Sukses Bakat

Seseorang yang termasuk Sukses Akademik pada hakikatnya ia juga sukses secara bakat. Karena, di bidang akademik itulah sebenarnya potensi, talenta atau bakatnya. Hanya saja, yang dimaksud Sukses Bakat di sini adalah sukses seseorang dalam menekuni bakatnya terutama di luar bidang akademiknya.

Memangnya ada?
Bahkan cukup banyak orang yang termasuk sukses bakat.Sebut saja Muhammad Ali (petinju legendaris), Susi Susanti (juara bulu tangkis olimpiade Barcelona), Chris John (petinju), Tukul  Arwana (komedian), Agnes Monica (penyanyi), Adi Bing Slamet (artis), Hee Ah Lee (pianis), Sylvester Stallone (artis), Thomas Edison (pendiri General Electric), Henry Ford (pendiri Ford Motor Co), Bill Gates (pendiri Microsoft), dan Steve Jobs (pendiri Apple Computer). Mereka hanyalah sebagian kecil orang yang termasuk tidak sukses akademik, tapi dengan minat dan bakatnya mereka telah berkarya dengan prestasi luar biasa.
Di samping itu, ada pula orang-orang termasuk Sukses Akademik sekaligus Sukses Bakat. Orang-orang yang termasuk kedua sukses tersebut adalah Andrea Hirata (novelis sukses dan berkarier di bidang akademiknya), Tompi (penyanyi sekaligus seorang dokter), Lula Kamal (artis sekaligus dokter), dan lain-lainnya.

Dengan demikian, jangan khawatir berlebihan bila Anda memiliki anak atau saudara yang gagal akademik. Bahkan, termasuk anak autis ataupun idiot sekalipun. Percayalah, tidak ada ciptaan Tuhan yang gagal produksi atau sia-sia. Insya Allah masih ada potensi/bakat yang bisa dikembangkan untuk sukses.
Hee Ah Lee (Korsel,9 Juli 1985), hanyalah seorang gadis cacat dengan IQ di bawah rata-rata. Tangan kanan dan kirinya masing-masing cuma ada dua jari. Sedangkan kakinya hanya sampai ke lutut. Bayangan kita, apa yang bisa dikerjakan oleh anak gadis tersebut, tentu saja tidak banyak, dan bahkan akan banyak tergantung –minta tolong—kepada orang lain. Tapi, tahukah Anda, apa prestasinya?
Berkat ibunya yang sabar dan ulet melatih Hee Ah Lee bermain piano, maka gadis yang hanya memiliki 4 (empat) jari tangan ini pada usia 13 tahun sudah mahir bermain piano. Dengan kemahirannya itu pula, ia telah melanglang buana, dan bermain piano di pentas-pentas musik dunia. Hebat, bukan?

C. Sukses Spiritual

Sukses Akademik ataupun Sukses Bakat akan melahirkan generasi profesional. Orang profesional setidak-tidaknya memiliki tiga kompetensi, yaitu keahlian/keterampilan (kafa’ah), etos kerja (himmah ) dan amanah (jujur dan bertanggung jawab). Ketiga kompetensi tersebut terlahir dari langkah pengembangan potensi yang tepat, dalam proses pembelajaran yang relatif panjang, dengan tempaan berbagai kesulitan dan tantangan, berbagai pengalaman keberhasilan dan kegagalan, serta penuh dengan komitmen.
Pencapaian Sukses Akademik dan Sukses Bakat memang terbilang tidak mudah. Namun, hasil atau timbal balik dari pencapaian itu juga besar manfaatnya. Orang-orang yang sukses –yang telah disebutkan tadi, misalnya—nampak jelas kehidupannya lebih baik, daripada orang-orang yang sepadan dengan mereka tapi tidak sukses (akademik dan bakat). Kesuksesan mereka juga bermanfaat bagi banyak orang,menginspirasi, dan memotivasi.
Akan tetapi, tidak selamanya Sukses Akademik dan Sukses Bakat membawa kehidupan yang lebih baik. Kesuksesan-kesuksesan tersebut memang telah mendatangkan banyak harta, penghargaan dan penghormatan. Di balik itu semua, terdapat potensi-potensi yang mendorong seseorang berbuat menyimpang (anomali) dari kehidupan yang benar. Setelah survive (tercukupi kebutuhan pokok), mereka menjadi mabuk kepayang, lalai dan melakukan sesuatu yang sia-sia dan bahkan terjerumus ke lembah nista. Tidak sedikit orang yang sukses akhirnya menyalahgunakan profesi atau jabatannya (penipuan dan korupsi, misalnya). Ada juga yang menghambur-hamburkan hartanya di meja perjudian, atau untuk mencari pelarian dan kesenangan lain seperti melakukan pergaulan (seks) bebas dan mengonsumsi narkoba hingga over dosis (bunuh diri?).
Whitney Houston, Amy Winehouse, MarilynMonroe, Michael Jackson, Jim Hendrix, Anna Nicole Smith, dan Elvis Presley adalah selebriti dunia yang meninggal secara tragis dan diduga karena over dosis minuman beralkohol dan obat-obatan. Karier mereka yang sensasional dan berakhir dengan narkoba sungguh disayangkan oleh para penggemarnya.
Begitu pula para pesepak bola dunia ternyata banyak juga yang kesandung masalah narkoba sehingga ada yang dihukum penjara, denda, dan berakhir profesinya (tidak boleh bermain di medan laga). Sebut saja seperti Diego Maradona (pemain legendaris Argentina), Mark Bosnich (kiper Chelsea dari Australia), Jonathan Bachini (pemain Brescia), dan Adrian mutu (pemain Chelsea).
Oleh karena itu, Sukses Akademik dan Sukses Bakat saja tidak cukup. Anak-anak kita juga harus Sukses Spiritual, agar kelak mereka dapat meraih kebahagiaan hidup yang hakiki. Pembelajaran Sukses Spiritual yang dimaksud di sini bukan sekadar membentuk pola jiwa (nafsiyah) anak sehingga mereka tekun beribadah dan berakhlak mulia semata. Selain itu, pola pikir anak juga diarahkan kepada profil pola pikir spiritual (aqliyah Islamiyah). Dengan demikian, potensi (akademik dan bakat) anak akan berkembang terarah dan lebih optimal untuk meraih kesuksesan yang hakiki, bermanfaat bagi dirinya dan orang lain, serta bahagia di dunia dan akhirat.
Lalu, bagaimanakah model pembelajaran yang tepat agar anak Sukses Akademik, Sukses Bakat, dan Sukses Spiritual?
Bagaimanakah cara mengenali atau menggali bakat, minat dan potensi anak yang efektif?
Insya Allah, kita akan diskusikan di waktu mendatang!

Minggu, 29 Desember 2013

Pentingnya Kamus Istilah Gaul Narkoba

Apa tanda-tanda seseorang memakai narkoba atau bersinggungan dengan narkoba?
Tempo hari saya menulis artikel tentang ciri-ciri fisik, perangai dan perilaku orang-orang yang memakai (pecandu) narkoba [lihat https://www.facebook.com/notes/hanjaeli-ns/apakah-anak-atau-saudara-anda-pemakai-narkoba/10153588258705282]. Dengan ciri-ciri tersebut kita bisa mewaspadai bahaya penyalahgunaan narkoba yang mengancam anak, saudara dan orang-orang di sekitar kita, serta bisa memberikan penanganan atau bantuan sesegera mungkin agar tidak berakibat lebih fatal.
Selain itu, sebenarnya kita bisa mengetahui si pencandu bahkan si pencoba narkoba lebih awal berdasarkan cara berkomunikasi dan istilah-istilah (khas) yang sering diucapkan. Para pemakai narkoba umumnya berbicara dengan orang-orang penyalah guna narkoba (pemakai, kurir, pedagang, dan bandar) secara sembunyi-sembunyi. Mereka sengaja merahasiakannya agar tidak diketahui dan dipahami orang lain, karena tindakannya itu memang ilegal, melawan hukum, dan banyak ditentang orang pada umumnya.
Di komunitas penyalah guna narkoba berlaku kata-kata atau istilah-istilah gaul untuk narkoba dan seluk beluknya. Istilah-istilah gaul tersebut semakin menambah tingkat kerahasiaan isi perbincangan mereka, semakin sulit terendus dan dipahami oleh orang-orang awam pada umumnya. Memang hal inilah yang mereka harapkan. Sehingga, mereka akan (merasa) aman untuk melakukan berbagai aktivitas negatifnya.
Bagaimana sih cara pemakaian istilah-istilah gaul narkoba tersebut?

Sekadar contoh (ilustrasi) penggunaan istilah-istilah gaul narkoba, misalnya:
  • Bila mereka mau “beli” narkoba, maka mereka katakan “bokul” atau “bok’s”
  • Saat mereka mengajak PT-PT berarti mereka mengajak “patungan” untuk beli narkoba
  • Ketika mereka mau mengatakan “ganja” maka mereka bisa mengunakan istilah: Bhang, Buddha stik, Chasra, Chimenk, Dagga, Dinsemilla, Gele, Hawi, Rasta, Ulah, Hemp, atau Jayus
Nah, terasa asing di kuping kita, bukan?

Jadi, bila anak Anda, saudara Anda, atau orang-orang di sekitar Anda sering berkomunikasi secara sembunyi-sembunyi atau bisik-bisik dan memakai istilah-istilah gaul narkoba tersebut, maka waspadalah!

Paling tidak, ada dua (2) kemungkinan yang terjadi:
  1. Boleh jadi mereka –anak Anda, saudara Anda, atau orang-orang di sekitar Anda-- sudah bersinggungan dengan komunitas penyalah guna narkoba (yaitu pemakai, kurir, pedagang, dan bandar narkoba).
  2. Boleh jadi mereka hanya latah atau ikut-ikutan –memakai istilah-istilah gaul narkoba—karena keseringan mendengar teman atau orang-orang di sekitarnya yang sering mengucapkannya. Berarti, anak Anda, saudara Anda dan orang-orang di sekitar Anda sudah dekat atau berada di lingkungan komunitas penyalah guna narkoba. Hal ini bisa menjadi bom waktu!
Bagaimana bila Anda tidak mengetahui istilah-istilah gaul narkoba tersebut?

Yah....semoga saja tidak ada masalah apa-apa.
Tapi, bila anak Anda, saudara Anda, atau orang-orang di sekitar Anda sering berkomunikasi secara sembunyi-sembunyi atau bisik-bisik dan memakai istilah-istilah gaul narkoba tersebut, maka bisa jadi fatal. Anda mungkin saja terlambat mengetahui kondisi mereka, ternyata mereka sudah menjadi korban narkoba,berlarut-larut, over dosis, dan fatal. Inilah pentingnya mengapa Anda perlu peduli dengan istilah-istilah gaul para penyalah guna narkoba!
Oleh karena itu, berikut ini saya susun “Kamus Istilah Gaul Narkoba” dari beberapa sumber seperti: http://www.bnn.go.id/portal/index.php/kamus_narkoba/view/10/14/, http://bomberpipitpipit.wordpress.com/istilah-gaul-narkoba/dan http://kampungbenar.wordpress.com/kamus-narkoba/. Dengan harapan, semoga bermanfaat bagi kita semua!
Kamus Istilah Gaul Narkoba ini berisi istilah-istilah narkoba dan pergaulan yang biasa dipakai oleh komunitas penyalah guna narkoba. Namun, juga saya lengkapi dengan istilah-istilah kesehatan yang berkaitan dengan pemakaian narkoba dan pihak-pihak yang terkait.
Tentu saja, istilah-istilah yang ada (pada kamus ini) akan terus berkembang mengikuti zamannya, sehingga suatu saat nanti perlu dilakukan update (revisi atau penambahan). Oleh karena itu, mohon teman-teman sharing ya.... agar lebih bermanfaat!

Kamus Istilah Gaul Narkoba:

A
Abes : salah tusuk urat sehingga bengkak
Abses : benjolan karena heroin yang disuntikkan tidak masuk ke dalam urat
Acapulcogold = Jenismariyuana yang berasal dari Mexico
Acid : LSD, yaitu salah satu zat yang akan menimbulkan halusinasi biladikonsumsi
Afo : alumunium Oil
After care : pelayanan pasca rehabilitasi
Alfo; foil; alumunium foil : tempat untuk memakai atau membakar shabu
Amp/amplop : kemasan untuk membungkus ganja
Amphet : amphetamine
Analgesic : substansiuntuk meredakan rasa sakit berhubungan
Asertif : perilaku yang tidak menyakiti oranglain dan diri sendiri
Assessment : suatu tahap dalam pra-terapi bagi calon pasien/klien untuk menilai tingkatkeparahan dan atau menentukan kebutuhan penyembuhan

B
Back up : Seseorang yang mendukung proses penyembuhan
Badai : teler atau mabuk
Bahlul: mabuk
Bajing : bunga ganja
Bakaydu : bakar ganja; dibakar dulu
Barcon; tester : barang contoh (gratis)
Basi-an : setengah sadar saat reaksi narkoba menurun
BB : barang bukti
BD : sebutan untuk bandar narkoba
Bedak/etep putih : sebutan lain putaw atau heroin
Beler : mabuk
Berhitung : urunan atau patunganuntuk beli ganja
Betrik : dicuri/mencuri
Bhang : ganja
Bhironk : orang Nigeria atau pesuruh
BK (Bung Karno) : pilkoplo paling murah
BK : sedatin, nama obattidur, isinya Nitrazepam 5 m gr
BKA  : BimbinganKonseling Agama
BKND : Badan Koordinasi Narkotika Daerah sekarang BadanNarkotika Propinsi
BKNN : Badan Koordinasi Narkotika Nasional sekarang BadanNarkotika Nasional
Black Heart : merek ekstasi
Blue ice (BI) : salah satu jenis shabu yang paling bagus (nomor 1)
Boat : obat
BNN : Badan Narkotika Nasional
BNNK : Badan Narkotika Nasional Kabupaten/Kota
BNNP : Badan Narkotika Nasional Propinsi
Boat/boti : obat
Bokauw : bau
Bokul(bok’s) : beli barang
Bong : alat sejenis pipa untuk mengisap shabu
Bopeng/bogep : minumanalkohol buatan lokal yang dikemas dalam bentuk botol pipih (botol
gepeng) misalnya jenisvodka atau wiski
Boti : obat
BT : Bad Trip(halusinasi yang serem); atau, rasa kesal karena terganggu pada saat fly/mabuk
BT/snuk : Pusing/buntu
Buprenorphine : suatu pengobatan yang efektif untukketergantungan opioid
Buddha stick : ganja
Buterfly : merek ekstasi

C
Camp’s : campuran (tembakau) untuk ganja pada saat melinting
Cannabis : ganja, daun ganja; kependekan dari Canabis sativa
Chasing the dragon : pencandu heroin
Chasra : ganja
Chimenk : ganja/kanabis
Cimeng : ganja
Circumstansialsituasional : penyalahgunaan narkoba hanya dilakukan ketika remaja  sedang menghadapi masalah pribadi
CMD : cuaca mendukung (untuk ngeganja atau menikmati ganja)
Coke : kokain

Community Based : kegiatan/aktivitas/program yang dilakukan/bertumpu oleh/dalam masyarakat itu sendiri
Compaigning Strategy : strategi kampanye (mengenalkan bahaya penyalahgunaan narkoba)
Compulsifed : remaja penyalah guna narkoba yang mengonsumsi narkoba dengan pola kecanduan
CS (sobat) : istilah sesama pemakai

D
Dagga : ganja
Demand Reduction
Detoksifikasi : program yang diawasi media untuk pengguna narkoba waktu mereka disapih dari ketergantungan narkobanya. Dapat dilaksanakan dalam lembaga, sebagai pasien rawat inap, dalam komunitas atau di rumah.
Dinsemilla : ganja

DOCA : detoksifikasi cepat opioid dengan anestesi
Dosis : takaran atau ukuran pemakaian obat
Drug Addiction : kondisi di mana seseorang merasa tergantung pada obat tertentu, dan melebihi dosis yang ditentukan
Drug Demand Reduction : pencegahan penggunaan narkoba ilegal
Dum-dum titik : dumolid

E
Experimental Stage:tahapanpemula/coba-coba bagi penyalah guna narkoba

F
Family Supporting Group:kelompokkeluarga yang saling membantu dalam memberidukungan untuk mengatasi masalah narkoba
Fly: mabuk

G
Ganja : barang berbentuk daun
Gantung : setengah mabuk
Gauw : gram
Gaw : gram
Gele : ganja
Gepang : punya putauw atau heroin
Giber : mabuk atau teler
Giberway (giting berat way) : mabuk ganja
Ginting : mabuk atau teler
Girl : kokain
Gitber (ginting berat) : mabuk berat
Glass : shabu-shabu
Gocapan : gocip; paketan 50 ribu/0.1 gram
Gonjes : mabuk atau teler
Grass : daun ganja

H
Half WayHouse : metode penyembuhan bagi peyalah guna tanpa harus menjadi pasien rawat inap
Haluasi : halusinasi; bayangan, khayalan atau imajinasi suatu kondisipenglihatan yang tidak nyata, yang berlebihan
Halusinogen : obat yang dapat mengubah perasaan dan pikiran, sering kalidengan menciptakan daya pandang yang berbeda, meskipun seluruh perasaan dapatterganggu.
Harm reduction : suatu upaya untuk mengurangi dampak bahaya narkoba

Hashish : daun ganja (biasanya juga disebut hash)
Hawai/cimeng/rasta/ulah/gele/buda/stik :ganja
Hemp : ganja
Hirropon : shabu-shabu

I
I : ekstasi
Ice Cream : shabu-shabu
IDUs : Injected Drug Users, yaitu penyalah guna yang menggunakan jarum suntik
Inex : ekstasi
Insul/spidol : alat suntik
In-patient : metode penyembuhan bagi penyalah guna/pasien yangmengharuskan pasien menjalani rawat inap
In-take step : suatu tahap penerimaan awal penyalah guna dalam lembaga rehabilitasi
Intensifed : remaja penyalah gunanarkoba yang mengetahui bahaya narkoba, tapi tidak ingin menghentikanpenyalahgunaan narkoba
Iv (ngive) : intravena, yaitu penyuntikan atau infus langsung untuk memasukan obat ke pembuluh darah (vena) agar obat cepat memberikan reaksi

J
Jackpot : tumbang/muntah
JarumSuntik (Needle) : alat yang bentuknya seperti jarum dan berlubang didalamnya untuk memasukkan cairan obat ke dalam tubuh
Jayus : ganja
Joints : daun ganja yang dipotong, dikeringkan, dirajang halus dandigulung menjadi rokok
Jokul : jual
Junkies : sebutan untuk pencandu
JunkieHelping Junkie : salahsatu metode untuk membantu mantan junkie agar tidak kembali menjadi penyalah guna,yang dilakukan oleh sesama mantan junkie

K
Kamput : kambing putih, gambar pada label salah satu minuman beralkohol
Kancing : ekstasi
Kar : alat untuk menggerus putaw
KD (kode) : kodein
Kentang : kena tanggung, gantung atau kurang mabuk
Kentang kurus : kena tanggung kurang terus
Kertim : kertas timah
Khamar : minuman keras atau beralkohol
KIE : (media) komunikasi, informasi dan edukasi
Kipe/cucauw/nyipet/ngecam : nyuntik atau memasukan obat ke tubuh
Kipean : insulin, suntikan
Kompor : untuk bakar shabu di alumunium Oil
Koncian : simpanan barang
Konseling : metode untuk memecahkan masalah dengan cara mengonsultasikan dengan orang yang pakar dalam masalah tersebut
Kotak kaset/CD : digunakan sebagai alat pengerus putaw
Kurus : kurang terus
KW : kualitas

 

L
Lady dan crack : kokain dalam bentuk yang paling murni dan bebas basauntuk mendapatkan efek yang lebih kuat
Lates : getah tanaman candu (Papaversp) yang didapat dengan menyadap atau menggores buahnya yang mulai masak.
Lego ; jual, yaitu menjualbarang-barang untuk mendapatkan uang. Definisi yang berhubungan denganpenggunaan narkoba, lego adalah aktifitas menjual ...
LSD : Lysergyc Acid Diethylamide, yaitu halusinogenyang paling terkenal, merupakan narkotika sintetis yang disarikan dari jamurkering (ergot)
LSM : Lembaga Swadaya Masyarakat
Lexo : lexotan (obat penenang yang isinya bromazepam 12 m gr)
LL (double L) : artan

 

M
Mariyuana: daun ganja
Mary Jane : daun ganja
Metadon : obat narkotika yang dipakai sebagai pengganti heroin dalam pengobatanpecandunya. Dengan memakai metadon, pecandu dapat menghentikan penggunaanheroin (putus obat) tanpa ada efek samping yang parah.
MG : megadon
Mixing drugs : mencampur jenis drugyang berlawanan jenis untuk mendapatkan efek yang berbeda
Mupeng : muka pengen

 

N
Narkoba : narkotika, psikotropika, dan bahan berbahaya lainnya.
Ngebaks (nyimenk/ngegele) : ngebakaratau membakar ganja
Ngeblenk : kelebihan takaran pemakaian putaw
Ngecak : memisahkan barang
Ngecam : nyuntik atau memasukan obat ke tubuh
Ngedrag : bakar putaw di atas timah
Ngedreg : menggunakan heroin dengan cara dibakar dan asapnya dihirupmelalui hidung
Ngedrop (low bed) : gejalaberakhirnya rasa nikmat mabuk
Ngejel : mampet  atau beku padasaat ngepam atau memompa
Ngepam (pamping) : memompainsulin secara berkali-kali
Ngubas : memakai shabu-shabu
NP (nipam) : Nitrazepam
NSEP (Needle and Syringe Exchange Program): program pertukaran jarum suntik atau “Perjasun”. Program yang membolehkanpengguna narkoba suntikan untuk memperoleh alat suntik yang suci hama,pembuangan jarum suntik bekas dan pemberian nasihat dan ...
Nugi (numpang giting) : ikut mabuk tanpa duit
Nutup : sekedar menghilangkan sakaw/ketagihan
Nyabu : memakai shabu-shabu
Nyipet : menyuntik atau memasukan obat ke tubuh


O
O-de : over dosis ataukelebihan takaran pemakaian (putaw)
On (naik) : proses pada saat fly/mabukuntuk pemakai shabu atau ekstasi
One Stop Centre : salah satu bentuk pelayanan yang memadukanpelayanan terapi medis dan rehabilitasi sosial dalam satu pelayananinstitusional
Opiat : narkoba alami atau sintetis (dibuat manusia), dengan dampak yang samapada tubuh seperti opium dan heroin
Organized Crime
Outreach : metode penjangkauan bagi kelompok marginal atau eksklusif, sepertianak jalanan, penyalah guna narkoba, pekerja seks komersil, dll

 

P
Pahe: paket hemat (misalnya paket 20 ribu/10 ribu)
Pakauw : pakai putaw
Paket/pahe : pembelian heroin atau putaw dalam jumlah terkecil
Paketan (tekapan) : paket / bungkusan untuk putaw. Misalnya: Paket A =Rp.100.000,-, Paket B = Rp.50.000,-, dan Paket C = Rp.20.000,-
Papir (pap’s; paspor; tissue) : kertas untuk melinting ganja
Parno : paranoid atau rasa takut berlebihan karena nge-drungs atau pemakaian shabu yang sangatbanyak
Pasang badan : menahan sakaw tanpa obat atau pengobatan dokter
Pasien : pembeli
Pedauw : teler atau mabuk
Peer Group : kelompok sepermainan remaja yang umumnya sebaya
Pendidikan Sebaya : strategi pendidikanyang diciptakan dan dilaksanakan oleh anggota kelompok tertentu untuksesamanya, misalnya pengguna narkoba.
Penyalahgunaan Multiple Drug : pemakaiansecara sekaligus atau berturut-turut dari beberapa jenis zat (narkoba).
Penyalahgunaan narkoba : memakaiobat/narkoba tanpa dasar/pembenaran medis [menurut acuan dari konvensi-konvensiPBB]
Peralatan Suntik : meliputi jarum suntik,semprit, saringan, air, gelas, sedok, turniket dan permukaan
Pesantren Virtual : suatu konsep pesantrenyang bersifat terbuka atau santrinya tidak tinggal menetap di lingkunganpesantren
Pil koplo (bo’at; boti; dados) : obat daftar ‘G’
Pil Gedek : ekstasi
Polydrug use : menambah dosis dan menggunakan jenis narkoba yang berbeda
Positive Peer : kelompok sebaya yang memberi pengaruh baik bagianggotanya
Pot : daun ganja
Prekursor : sekelompok zat yang bukan (merupakan)narkoba namun digunakan dengan berbagai cara dalam memproses atau membuatnarkoba atau zat psikotropika.
PremaryPrevention : pencegahandini bagi seseorang yang dilakukan oleh lingkungan keluarga
Prevalensi (prevalence)= jumlah orang yang mengalami penyakit tertentu.
Preventif : pencegahan, bisa berupa kegiatanpenyuluhan dan bimbingan untuk memberikan penerangan dan pengetahuan kepadakelompok tertentu atau masyarakat tentang masalah atau bahaya penyalahgunaannarkoba
PS (pasien) : pembeli narkoba
Psikedelik : berhubungan dengan/berciri halusinasi visual persepsimeningkat
PT : sebutan lain putaw (heroin).
PT-PT : patungan untuk membeli drugs/narkoba
Pyur : murni

 

Q
Quartz: shabu-shabu

 

R
R(rohip) : rohypnol
Rasta: ganja
Recall : kemampuanuntuk memanggil ingatan/memori yang tersimpan
Relaps: kembali lagi nge-drugs karena ‘rindu’atau `kangen`
Rivot/R /rhivotril : Klonazepam

 

S
Sakaw : sakit karena ketagihan atau gejala putus obat
Scale (Sekil) : timbangan untuk menimbang putaw, shabu, kokain (biasanyadigunakan timbangan emas yang berbentuk timbangan digital)
Se’empel (seamplop) : satu amplop untuk ganja
Segaw : 1 gram
Se-lap : dua kali bolak-balik atau 2 kali hisap
Selinting : sebatang rokok atau ganja
Semata : setetes air yang sudah dicampur heroin
Semprit (dari kata syringe) : sejenis alat suntik yang terdiri daritabung dilengkapi penghisap, naf jarum dan jarum
Sendok : tempat mencampur/melarutkan/meracik putaw dengan air yangdimasukkan ke insulin
Sepapan (setrip) : satu baris di dalam jajaran obat
Separdu : sepaket berdua
Seperempi : ¼ gram
Sepotek : satu butir obat dibagi dua
Setangki : 1/2 gram
Set-du (seting dua) : dibagi untuk 2 orang
Setengki : ½ gram
Seting (ngeset) : proses mencampurkan heroin dengan air
Se-track : sekali hisap / sekali bakar
Shabu-shabu (ubas/bau/SS) : metamfetamin
Sharing : kegiatan berbagi hal/masalah untuk menemukanpemecahan masalah dan mengurangi beban
Snip : pakai putaw lewat hidung ( dihisap)
Snow : kokain
Snuk : pusing / buntu
SocialRecreation : menggunakannarkoba hanya ketika berkumpul dengan teman-teman untuk sekedarbersenang-senang saja
Solvent : sejenis zat adiktif yang mempunyai efek merugikanpada pernafasan (menjadi sulit bernafas dan dapat menyebabkan infeksi dalamtenggorokan), pada otak (menyebabkan gangguan serius pada otak), pada hati ...dst
Speedball : campuran heroin dengan kokain
Sperempi : 1/4 gram
Spirdu : sepaket berdua
Stag : shabu yang sedang dibakar di alumunium foil berhenti /mampet
Stengky : setengah gram
Stock (STB/stock badai) : sisa heroin yang disimpan untuk dipakai padasaat ketagihan
Stone : mabuk
Sugest /sugesti : kemauan / keinginan untuk memakai narkoba
SupplyReduction : penguranganpemasokan yang dilaksanakan untuk mencegah narkoba ilegal menjangkau konsumen.Tindakan ini termasuk : 1) memberantas panen narkoba ilegal; 2) pengalihanpanen untuk ...dst

 

T
Tea : daun ganja
Teken : minum obat, pil, atau kapsul
Terapi zikir tarekat qodriyah wa nasabandiyah: terapi untuk mengatasi ketergantungan narkoba jenis putaw di Yayasan SerbaBakti PonPes Suryalaya Inabah XIX Koord Wil Jatim
TherapeuticCummunity : bentukperawatan yang menyatu secara keseluruhan bagi tiap korban penyalahgunaannarkoba, dengan menggunakan standar perawatan yang baik
TherapeuticPeer Group : bentukperawatan bagi penyalah guna narkoba yang melibatkan kelompok sebaya sebagaikelompok pendukung
Tokipan : minuman
ToxicologyForensik : bagian darilaboratorium forensik yang bertugas menyelidiki bahan-bahan kimia berbahaya
Trigger : sugesti/ingin
TU : ngutang

U
Ubas: shabu

V
Val : valium (cair & tablet)
Volunteer : seseorang yang bekerja tanpa mendapatpenghasilan yang tetap, bahkan mungkin tanpa bayaran.

Y
Yudhi = ya sayalah

W
Wakas : ketagihan
Wangi : menunjukkan kualitas putaw yangbaik yang terasa beraroma bila didragon/disuntikkan
Weed : daun ganja

Demikian Kamus Istilah Gaul Narkoba yang saya susun.
Semoga bermanfaat.

Salam - HJ